Naniura adalah salah satu kuliner khas Batak Toba yang proses pengolahan berbeda dari kebanyakan makanan ikan. Secara harfiah, “naniura” berarti “ikan yang tidak dimasak” dalam bahasa Batak, karena makanan ini tidak menggunakan panas api untuk memasak, melainkan direndam dalam air jeruk jungga yang asam. Proses marinasi ini secara alami membuat daging ikan matang, menciptakan tekstur lembut dan rasa yang kaya akan bumbu-bumbu tradisional seperti andaliman, kecombrang, dan berbagai rempah khas Batak lainnya.
Dulu, naniura merupakan makanan istimewa yang hanya disajikan untuk raja-raja Batak dalam acara adat. Namun, seiring berjalannya waktu, makanan ini menjadi semakin populer dan kini bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Dengan campuran rasa asam, pedas, dan segar, naniura telah menjadi salah satu kuliner tradisional yang diminati oleh banyak orang, baik dari kalangan masyarakat Batak sendiri maupun para pecinta kuliner.
Sejarah dan Asal Usul Makanan Naniura
Naniura, yang juga dikenal sebagai Dengke Mas Na Niura, adalah salah satu kuliner khas dari Suku Batak Toba yang berasal dari daerah sekitar Danau Toba, Tapanuli Utara, Pulau Samosir, dan Humbang Hasundutan di Sumatra Utara. Dalam bahasa Batak, “Naniura” berarti “ikan yang tidak dimasak,” karena ikan mas dalam makanan ini tidak dimasak dengan panas, melainkan melalui proses marinasi menggunakan asam dari jeruk jungga. Secara tradisional, naniura sering dianggap sebagai versi sashimi ala Batak.
Awalnya, Naniura merupakan makanan istimewa yang disajikan untuk para raja dan bangsawan Batak. Hanya kalangan tertentu yang bisa menikmati makanan ini. Seiring berjalannya waktu, Naniura mulai populer dan bisa dinikmati oleh masyarakat umum, terutama di lapo (warung makan khas Batak) hingga di rumah-rumah masyarakat Batak sebagai makanan sehari-hari. Meskipun proses pembuatannya tidak sulit, diperlukan kesabaran dalam merendam ikan mas selama 4 hingga 6 jam dalam air jeruk jungga untuk membuat daging ikan matang sempurna tanpa dimasak.
Selain ikan mas yang segar, andaliman dan kecombrang merupakan dua bumbu penting yang memberi cita rasa khas pada Naniura. Andaliman, yang sering disebut sebagai “merica Batak,” memberikan sensasi pedas dan segar yang unik, sementara kecombrang membantu menghilangkan aroma amis ikan, sambil memberikan aroma harum yang menyegarkan. Keduanya berpadu dengan bumbu tradisional seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, dan kemiri, menjadikan Naniura makanan yang kaya rasa dan penuh nuansa rempah lokal.
Dalam perkembangannya, Naniura tidak hanya terkenal di kalangan masyarakat Batak, tetapi juga menjadi daya tarik kuliner yang sering dicari oleh wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba.
Manfaat dan Khasiat Makan Naniura
Makan Naniura, kuliner khas Batak Toba, tidak hanya lezat, tetapi juga memberikan sejumlah manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh. Naniura dapat menjadi pilihan makanan sehat yang penuh manfaat. Berikut beberapa manfaat dan khasiat makan Naniura:
1. Sumber Protein
Ikan mas sebagai bahan utama Naniura merupakan sumber protein berkualitas tinggi. Protein sangat penting untuk pertumbuhan otot, regenerasi sel, dan menjaga kesehatan organ tubuh. Konsumsi ikan dalam Naniura membantu tubuh mendapatkan asupan protein yang cukup, baik untuk pertumbuhan maupun pemulihan setelah aktivitas fisik.
2. Kaya Omega-3
Ikan mas dalam Naniura kaya akan asam lemak omega-3, yang baik untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Omega-3 membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Selain itu, omega-3 juga baik untuk kesehatan otak dan fungsi kognitif.
3. Mendukung Pencernaan Sehat
Salah satu bumbu penting dalam Naniura adalah kecombrang, yang selain berfungsi sebagai penghilang aroma amis, juga kaya akan serat. Serat ini membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan saluran cerna, sehingga mencegah masalah pencernaan seperti sembelit.
4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Rempah-rempah yang digunakan dalam pembuatan Naniura, seperti andaliman, jahe, dan bawang putih, memiliki sifat antioksidan yang tinggi. Antioksidan berperan penting dalam melawan radikal bebas dalam tubuh, yang dapat merusak sel-sel dan menyebabkan penyakit. Selain itu, kandungan vitamin C dalam jeruk jungga juga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, menjadikan Naniura sebagai makanan yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh.
5. Baik untuk Kesehatan Tulang
Jeruk jungga yang digunakan dalam marinasi ikan pada Naniura mengandung kalsium dan vitamin C, yang penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Kalsium mendukung kekuatan tulang, sementara vitamin C membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh, sehingga menjaga kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.
6. Rendah Kalori
Naniura tidak digoreng atau dimasak dengan minyak, sehingga kalorinya relatif rendah. Ini menjadikannya pilihan makanan sehat bagi mereka yang sedang menjaga berat badan. Dengan tetap memberikan rasa kenyang, Naniura tidak memberikan tambahan kalori yang berlebihan, membuatnya cocok sebagai makanan diet yang menyehatkan.
Resep dan Cara Membuat Naniura
Bahan-Bahan
- 1 kg ikan mas, difillet (boleh dipotong-potong atau dibiarkan utuh sesuai selera)
- 1/2 kg atau 120 ml air perasan jeruk nipis
Bumbu:
- 10 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 60 gram kemiri
- 80 gram kacang tanah
- 30 gram cabai merah keriting atau cabai rawit merah
- 1 batang rias/kecombrang
- 1 ikat bawang Batak/lokio
- 2 sdm andaliman
- 50 gram kunyit
- 1 ruas jahe
- 1 jempol lengkuas
- Garam secukupnya
- Gula secukupnya
Cara Membuat
- Marinasi Ikan:
- Cuci bersih fillet ikan mas (boleh dipotong-potong agar bumbu lebih meresap atau biarkan utuh sesuai selera). Marinasi dengan garam dan air jeruk nipis seperti biasa. Diamkan selama minimal 15 menit, lalu cuci bersih dengan air hangat. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan bau lumpur dan amis pada ikan.
- Rendam Ikan:
- Rendam ikan dengan perasan air jeruk nipis sebanyak 1/2 kg atau minimal 120 ml, hingga seluruh bagian ikan terendam. Tambahkan sekitar 1/2 sdm garam. Rendam selama minimal 2 jam untuk mematangkan ikan dengan asam. Sementara itu, siapkan bumbu.
- Siapkan Bumbu:
- Sangrai bawang merah, bawang putih, kemiri, kacang tanah, dan lokio hingga matang atau kecoklatan. Rebus rias (kecombrang) dan cabai hingga matang. Blender kunyit, jahe, dan lengkuas, lalu peras airnya.
- Haluskan bumbu sangrai, bumbu rebus, andaliman, dan campur dengan air perasan kunyit. Tambahkan garam dan gula secukupnya. Tes rasa hingga bumbu terasa nikmat.
- Lumuri Ikan:
- Setelah 2 jam, saring air jeruk dari ikan untuk menghilangkan kotoran. Campurkan air perasan jeruk yang sudah disaring dengan bumbu halus yang telah disiapkan. Lumuri kembali seluruh bagian ikan dengan bumbu ini. Diamkan selama minimal 3 jam agar bumbu meresap sempurna.
Ikan siap dihidangkan! Rasanya yang gurih, pedas, asam, dan manis berpadu sempurna. Selamat mencoba dan menikmati kelezatannya!
Itulah tadi penjelasan lengkap tentang makanan Naniura, sejarah, manfaat, dan resep membuatnya. Jika kamu tertarik membuat Naniura di rumah, ikuti resep diatas. Kamu bisa memodifikasi sesuai dengan selera mu kok.