Lempok Durian: Sejarah, Asal Usul, Manfaat, dan Resep Membuat

Saat berbicara tentang kuliner khas Nusantara, durian sering menjadi primadona yang sulit diabaikan. Di antara beragam olahan durian, lempok durian adalah salah satu yang paling ikonik. Dikenal sebagai “dodol durian,” camilan manis ini memiliki tekstur legit dan rasa autentik yang benar-benar memanjakan lidah. Lempok durian menjadi favorit di banyak daerah, terutama di Sumatra dan Kalimantan, hingga ke negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei.

Namun, lempok durian bukan sekadar makanan biasa. Di balik kelezatannya, ada sejarah panjang yang mengaitkan lempok durian dengan budaya dan tradisi lokal. Mulai dari cara pengolahannya yang sederhana hingga manfaat kesehatan yang terkandung di dalamnya, lempok durian adalah bukti kekayaan kuliner Indonesia yang tak lekang oleh waktu.

Sejarah dan Asal Usul Lempok Durian

Lempok durian, atau yang sering disebut dodol durian, adalah salah satu camilan tradisional khas Indonesia yang terbuat dari daging durian. Meskipun ada kemiripan dengan dodol atau galamai dari Minangkabau, lempok durian memiliki keunikan tersendiri. Tidak seperti dodol yang umumnya menggunakan campuran tepung, lempok durian asli hanya menggunakan bahan utama berupa daging durian dan gula merah, menghasilkan tekstur yang lebih kenyal dan rasa durian yang lebih autentik.

Lempok durian memiliki akar tradisi yang kuat di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Sumatra dan Kalimantan. Beberapa wilayah yang terkenal sebagai penghasil lempok durian berkualitas antara lain Bengkulu, Jambi, Bengkalis, Pekanbaru, Palembang, Bangka Belitung, Lampung, dan Pontianak. Camilan ini juga populer di negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.

Sejarah pembuatan lempok durian sebagai produk komersial bermula dari Kota Bengkalis pada tahun 1991. Seorang warga bernama Selamat alias Ahok menjadi pelopor produksi lempok durian secara massal. Bengkalis, yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil durian, mengalami musim panen durian yang melimpah setiap dua tahun sekali. Dalam periode panen ini, harga durian sangat murah karena pasokan yang berlimpah.

Melihat potensi ekonomi dari durian yang melimpah, Ahok berinovasi dengan mengolah durian menjadi camilan tahan lama yang mirip dodol. Ia menciptakan lempok durian sebagai cara untuk meningkatkan nilai ekonomis durian, sehingga bisa dinikmati tidak hanya pada musim panen, tetapi juga di luar musim tersebut. Produksi awalnya terbatas pada wilayah Bengkalis, di mana lempok durian dijual di toko-toko makanan lokal, dikemas, dan dipasarkan kembali dengan merek yang berbeda-beda.

Manfaat dan Khasiat Usul Lempok Durian

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari mengonsumsi lempok durian:

1. Sumber Energi Instan

Lempok durian mengandung gula alami dari daging durian serta tambahan gula aren dan gula pasir. Kombinasi ini menjadikannya sebagai sumber energi yang cepat diserap oleh tubuh, cocok untuk meningkatkan stamina saat tubuh merasa lemas.

2. Kaya Akan Antioksidan

Daging durian yang menjadi bahan utama lempok mengandung vitamin C, yang dikenal sebagai antioksidan kuat. Vitamin ini membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memperlambat tanda-tanda penuaan.

3. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

Durian mengandung serat yang baik untuk mendukung kesehatan sistem pencernaan. Serat membantu melancarkan proses pembuangan, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan usus.

4. Sumber Mineral Penting

Durian kaya akan mineral seperti kalium, kalsium, dan magnesium. Kalium membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan kesehatan jantung, sedangkan kalsium dan magnesium berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi.

5. Meningkatkan Mood

Durian mengandung senyawa triptofan yang dikenal sebagai “asam amino pemicu kebahagiaan.” Senyawa ini membantu meningkatkan produksi serotonin, yang berperan dalam mengatur suasana hati dan membantu mengurangi stres serta kecemasan.

6. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Vitamin C dalam durian tidak hanya berfungsi sebagai antioksidan tetapi juga mendukung sistem imun tubuh. Mengonsumsi lempok durian dapat membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat proses pemulihan.

7. Menyediakan Lemak Sehat

Lempok durian mengandung lemak alami dari daging durian. Lemak ini membantu tubuh menyerap vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K dengan lebih efisien.

8. Menghangatkan Tubuh

Tekstur lempok yang manis dan legit memberikan sensasi hangat setelah dikonsumsi. Ini sangat cocok untuk dinikmati di cuaca dingin atau saat tubuh membutuhkan makanan yang menghangatkan.

Resep Lempok Durian

Bahan-bahan (4 lonjor):

  • 1 kg daging durian (pisahkan dari bijinya)
  • 200 gr gula aren (iris halus)
  • 100 gr gula pasir
  • 1/2 sdt garam

Cara Membuat:

  1. Siapkan Bahan:
    • Pisahkan daging durian dari bijinya hingga bersih.
    • Iris halus gula aren agar mudah larut saat dimasak.
  2. Memasak Adonan:
    • Campurkan daging durian, gula aren, gula pasir, dan garam ke dalam wajan anti lengket.
    • Masak dengan api sedang cenderung kecil, aduk-aduk terus untuk menghindari gosong selama kurang lebih 1 jam.
  3. Cek Kematangan:
    • Saat adonan sudah mengental, berat saat diaduk, dan mengeluarkan aroma khas durian, artinya lempok sudah matang. Angkat dan biarkan dingin.
  4. Mencetak Lempok:
    • Setelah dingin, cetak lempok sesuai selera. Anda bisa menggunakan wadah atau menggulungnya dengan plastik agar bentuknya menarik dan mudah disimpan.
  5. Penyajian:
    • Lempok durian siap disajikan. Rasanya yang gurih dan legit sangat cocok dinikmati bersama teh tawar panas.

Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk membuat Lempok Durian? Ikuti langkah diatas untuk resepnya yaa!

Tinggalkan komentar